3 puisi 3 cerita
(1)
kau seperti mawar segar
merahmu membuat nafsu terbakar
durimu membelit tubuh
menusuk otak, hingga kebodohan
jadi terlalu indah untuk dilewatkan
cinta hanya reaksi nafsu
yang membumbung rasa
menyerap raga
pedihpun jadi manis bagi yang buta
penjara ini laksana kebun bunga
(2)
semua bergerak
bersinggungan
bersambungan
kemarau ke hujan
darah ke nanah
hidup ke mati
esok yang belum jadi
mendadak nyata
seribu tahun lagi
aku akan menjadi bahan tambang
itu yang pasti
(3)
semalam aku menonton
ulangtahun raja tikus
semua pengerat barang-barang gemerlap datang
tikus-tikus tua turun dari sedan mengkilat
aroma sekarat, tercium berat
wajah-wajah angkuh, tertawa malam itu
berebut mencium tangan sang raja berkursi roda
sementara, anak-anak di reruntuhan gempa
matanya beku, wajahnya lebam membiru
esokpun berwarna abu-abu
Tuhan sedang bermain dadu.
No comments:
Post a Comment