element




StopGlobalWarming.org

site statistics

Monday, July 23, 2007

banjir di sulawesi dan sumatera

Metrotvnews.com, Morowali: Sedikitnya 57 korban tewas dan 23 lainnya dinyatakan hilang dalam musibah banjir dan longsor di Morowali, Sulawesi Tengah. Jumlah korban tersebut tercatat di Posko Satkorlak Penanggulangan Bencana di Palu, Sulawesi Tengah. Petugas Satkorlak Frets Abas menyatakan, timnya sudah bergerak menuju dua kecamatan, yakni Kecamatan Bungku Utara dan Mamosalato.

Namun, Selasa (24/7) ini petugas baru bisa menembus Kecamatan Mamosalato untuk mengirim bantuan bagi korban. Sementara itu, sampai tadi malam petugas gabungan dari petugas medis dan petugas keamanan masih sulit menebus lokasi di Desa Baturube, Kecamatan Bungku Utara, melalui jalur laut akibat tingginya ombak yang mencapai hingga tiga meter.

Petugas diperkirakan baru bisa tiba di lokasi siang ini pada pukul 14.00 WITA melalui jalur darat. Menurut warga setempat, korban yang telah ditemukan sudah dimakamkan semua.

Badan Kordinasi Nasional (Bakornas) Penangulangan Bencana, Selasa pagi, mengirimkan bantuan ke lokasi banjir. Bantuan logistik dikirim dengan satu unit pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Bantuan yang dikirim sebanyak 10,87 ton.

Bantuan dari Bakornas Penanggulangan Bencana ini selanjutnya akan disalurkan ke beberapa desa dengan jalan darat dan laut. Sebab, lokasi bencana sulit dijangkau dan cuaca masih buruk, sehingga bantuan tidak dapat dikirim melalui udara.

Syamsul Ma'arif, Pelaksana Harian Bakornas Penaggulangan Bencana, mengatakan, jika cuaca membaik, dua helikopter milik TNI Angkatan Udara juga akan beroperasi untuk memperlancar distribusi bantuan.

Metrotvnews.com, Agam: Hujan lebat yang mengguyur Sumatra Barat mengakibatkan sejumlah nagari atau desa di Kabupaten Agam terendam banjir. Wilayah terparah adalah Kenagarian Manggopoh, Tiku Barat, Tiku Timur dan Tiku Lima Jorong. Selain curah hujan, banjir kali ini kian parah akibat meluapnya Sungai Tiku dan terjadinya gelombang pasang.

Akibatnya, warga tidak bisa beraktivitas karena hujan masih terus mengguyur wilayah ini. Banjir setengah hingga satu meter ini mengakibatkan sekitar 600 jiwa diungsikan ke wilayah yang aman.

Pemerintah Kabupaten Agam telah mendirikan posko korban banjir di Kantor Kecamatan Tiku. Wakil Bupati Agam Ardinal Hasan juga telah melihat langsung kondisi korban banjir dan memberikan bantuan berupa bahan makanan.


Metrotvnews.com, Serdang Bedagai: Tingginya curah hujan selama empat hari mengakibatkan banjir di Serdang Bedagai, Sumatra Utara. Banjir terletak di Desa Suka Beras, Desa Lidah Tanah, Desa Pematang Sijonam, Desa Lubuk Rotan dan Kelurahan Tualang. Ketinggian air yang mencapai setengah meter juga merendam kantor desa dan membuat aktivitas warga terhenti.

Selain itu, banjir juga merusak sekitar 50-an hektare tanaman padi yang diperkirakan akan di panen dalam dua minggu lagi. Hasnah, warga korban banjir, menyatakan, banjir kali ini yang paling parah. Warga berharap pemerintah setempat secepatnya mendirikan posko kesehatan bagi korban banjir. Posko dinilai penting untuk mengantisipasi serangan penyakit selama dan pasca banjir.


No comments: